Jumat, 29 Juni 2012

manusia dan penderitaan


MANUSIA DAN PENDERITAAN

Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin maupun lahir batin.  
  • Penderitaan dan perjuangan : Pendritaan dikatakan sebagi kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup. Bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita.
  • Penderitaan dan sebab – sebabnya
          a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia 

          b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan 
  • Pengaruh penderitaan : Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh nya yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa. 
     Penderitaan adalah rasa dimana seseorang merasa dirinya dalam suatu masalah yang merepotkan dan memusingkan bahkan orang tersebut beranggapan bahwa tidak ada jalan keluarnya, sehingga merasa bahwa dirinya menderita. Tentu manusia juga tidak akan terlepas dari penderitaan baik itu orang besar atau kaya sampai orang yang miskin dan tidak mampu. Contoh yang paling sederhana yaitu sakit. Beberapa orang menganggap bahwa dirinya dalam penderitaan saat mengalami sakit yang sangat parah. Contoh lainnya iyalah ketika seseorang dihadapkan dalam suatu masalah yang besar dan rumit tentunya dia pasti akan berpikiran bahwa dirinya sedang mengalami penderitaan. Bahkan kadang karena hal yang kecil manusia dapat berpikir bahwa dirinya sedang mengalami penderitaan, padahal disaat itu manusia tersebut hanya tidak bisa berpikiran normal sehingga menganggap hal yang sepele itu sebagai penderitaan.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegagalan dan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contohnya jika seseorang telah berusaha melakukan yang terbaik namun akhirnya bernasib sial dan menjadi miskin. Selama itu dia terus dicobai dengan segala beban hidup, namun dengan keteguhannya dapat berbalik menjadi sukses atas kerja kerasnya.
Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.
Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain: penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya.Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia.
Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik.

Kritik terhadap hedonisme ialah bahwa tidak semua tindakan manusia hedonistis, bahkan banyak orang yang tampaknya merasa bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka. Dan hal ini menyebabkan mereka mengalami penderitaan. Pandangan Hedonis psikologis ialah bahwa semua manusia dimotivasi oleh pengejaran kenikmatan dan penghindaran penderitaan. Mengejar kenikmatan sebenarnya tidak jelas, sebab ada kalanya orang menderita dalam rangka latihan-latihan atau menyertai apa yang ingin dicapai atau dikejarnya. Puncak kehidupan etika bukan pada kenikmatan, melainkan pada kebahagiaan. Kenikmatan bukan tujuan akhir, melainkan hanya “pelengkap” tindakan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar